Selasa, 01 Maret 2016

TUGAS FISIKA LISTRIK DAN MAGNET


  1.   Bagaimana Terjadinya Petir ?
    Jawab :
    Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.

  2. Mengapa Disebut Berbanding Lurus dan Berbanding Terbalik
    Jawab :

    Analoginya misalkan persamaan P = F/A. P (tekanan) berbanding lurus dengan F (gaya), artinya semakin besar F semakin besar pula P. sedankan A (luas) berbanding terbalik dengan gaya (F), artinya semakin besar A semakin kecil pula F.
  3. Mengapa Nilai Pada Konstanta / Tetapan Hukum Coulomb adalah 9x10-19 Nm2C2 ?
    Jawab :
     


    Nama : Elwin Musadi Bessie Sura
    NIM     : 15110373
    Semester 2
    STIKOM ARTHA BUANA KUPANG

2 komentar:

  1. Balasan
    1. Nomor 2 kalo jawaban kurang lengkap Pak

      Berbanding lurus atau berbanding terbalik hanya ada dalam persamaan.

      Perhatikan pesamaan berikut. I = V/R (I = kuat arus listrik, V = beda potensial, dan R = tahanan listrik)

      I disebut berbanding lurus dengan V karena kalau nilai besaran I dinaikkan, maka nilai besaran V juga akan naik (ceteris paribus, alias R tetap).

      I disebut berbanding terbalik dengan R karena kalau nilai besaran R dinaikkan, maka nilai besaran I akan turun atau menngecil, dengan catatan V tetap. Demikian konsepnya!

      Kasi contoh bilangan: 5 = 10/2. Bilangan 5 disebut berbanding lurus dengan 10 karena kalau 10 dinaikkan jadi 20 (2 tetap), maka 5 akan naik menjadi 10.

      Sebaliknya, 5 disebut berbanding terbalik dengan 2, sebab kalau 2 dinaikkan jadi 4, maka lima akan mengecil menjadi setengah semula, yakni jadi 2,5.

      Demikian sebaliknya, kalau diturunkan!

      Hapus